"Ngarit"





mungkin bagi teman-teman foto di atas tidak berarti atau tidak mengena atau teman-teman tidak tau makna apa dengan foto itu, tetapi bagi saya mengena, oke saya ceritakan.

kemaren di kantor, ketika keluar ruangan tak sengaja melihat bapak-bapak "ngarit" (baca : mencari rumput). bukannya tidak biasa, tetapi kemaren tiba-tiba ingatanku kembali ke masa lalu, dimana saya pernah melakukan hal seperti itu. hingga saya berkata dengan salah seorang satpam.

"wah jadi pengen ngarit aku mas, suket e ijo banget subur" tutur saya sambil berbinar-binar.
satpam menyahut sambil nyengir, "halah mbak ndang o kono gek melu ngarit".
balasku, "sek-sek mas tak jupuk hape"
lalu aku kembali ke pos satpam. mungkin satpam sempat berfikir ngapain ngambil hape..wong tadi pengen ngarit kok ambil hape, masak mau ngarit pakai hape?
satpam : "halah mbak, wong ngarit we di foto haha", katanya ketika melihat saya mengarahkan lensa kamera hape saya (lensa katanya haha :v)
saya menanggapinya, "mbok ben to hahaa"



ya foto itu akan saya upload dan akan saya ceritakan di sini. saya teringat bahwa dulu saya pernah melakukan hal seperti itu "ngarit". tepatnya ketika saya masih sekolah SD dan SMP. waktu SD keluarga dan nenek saya memelihara kambing untuk sekedar sampingan dan menyibukkan diri. nenek memang seorang petani, ayah seorang guru. setiap sore kadang ketika sudah bosan bermain aku bersama-sama teman ku (namanya Oktina) bergegas nyusul ke sawah, kami "ngarit". di sana tentunya sudah ada orang-orang yang angon wedhus (menggembalakan kambing). jika ngepasi puncak musim kemarau, "ngarit" merupakan hal yang sulit dilakukan, selain panas terik juga karena rumput-rumput tidak tumbuh, aku kesusahan mencari rumput, hingga lompat lahan sini lompat lahan sana dan untuk mengumpulkan rumput itu perlu memakan waktu yang cukup lama. tidak seperti ketika musim hujan dan musim semi (musim semi? kayak di luar negeri aja haha..ya maksudnya setelah musim hujan ke musim panas :D) sama seperti yang terlihat di foto di bawah ini yang satu lahan penuh dengan rumput hijau. rasanya jika melihat rumput hijau seperti itu semangat banget buat ngarit, karena gampang karung jd gampang penuh, dan pekerjaan itu akan cepat selesai. melihat suburnya rumput hijau pun membuat saya tersenyum, saya dulu pernah seperti bapak itu..memburu rumput hijau, tidak hanya si tukang "ngarit" yang senang kambing pun akan ikut lahap memakan rumput segar itu dan si pemilik kambing akan bertambah senangnya..kepuasan tersendiri yang bisa dirasakan oleh empunya.

No comments

Powered by Blogger.