Era Kekinian. Apakah Orangtua Perlu Tahu?


Apa itu pelibatan keluarga pada penyelenggaraan pendidikan di era kekinian?


Pelibatan keluarga pada penyelenggaraan pendidikan di era kekinian adalah sebuah bentuk upaya peran serta keluarga dalam mendukung dan menyelaraskan pendidikan pada jaman paling kini.

Siapa yang paling berperan dalam hal ini? Iya benar, orangtua. Orangtua sebagai guru pertama dan utama, guru yang paling dekat dengan anak sehingga segala hal yang dilakukannya dapat dengan mudahnya ditiru anak. Orangtua akan selalu bersama anak, maka dari itu orangtua akan sangat berperan untuk pendidikan usia dini, pendidikan dasar. Pendidikan tak melulu soal akademik, pendidikan dasar pada anak merupakan bekal untuk hidupnya di masa datang.
Lalu, mengapa harus menyertakan “era kekinian” dalam pelibatan keluarga di lingkungan pendidikan?


sumber : vectorstock.com

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “era” adalah masa atau sebuah kurun waktu tertentu, sedangkan kekinian merupakan keadaan terkini, keadaan sekarang. Keadaan terkini yang merupakan suatu kondisi yang telah berbeda dari era lama. Sekarang ini tidak sedikit orangtua yang belum mengerti era yang di lakoni anaknya. Karena pada saat sekarang ini adalah era kekinian, maka orangtua perlu terlibat juga dalam perkembangan terkini, supaya dalam keluarga sosok orangtua dapat mengetahui apa yang dilakukan anak, apa yang di sukainya, apa yang di gelutinya, dan semua hal yang dilakukan anak. Tidak sedikit pula orangtua yang salah kaprah melarang-larang anak tanpa mencari tahu terlebih dulu. Akan menjadi lebih buruk apabila keluarga tidak tahu dan semena-mena melarang anak ketika melakukan ketertarikannya pada hal tertentu (yang belum tentu buruk) pada era ini. Selain itu sebagian besar orangtua hanya asal melarang anak tanpa mencari tahu terlebih dahulu tentang hal apa yang dilakukan anaknya. Tidak sedikit orangtua yang cenderung kolot dan berpikir dengan metode lama (era lama), akan lebih baik jika mereka mau mempelajari dulu hal-hal yang menjadi “trend” era kekinian anaknya supaya dapat secara bijaksana menyimpulkan apakah itu baik untuk anaknya atau tidak. Saya rasa keluarga (khususnya orangtua) mempunyai peran yang sangat besar dalam pembentukan karakter anak seperti disebut dalam tulisan ini 

Anak-anak sekarang ini sangat kreatif, mengingat adanya internet yang menjadi  akses termudah untuk sarana belajar. Adanya internet ini ada yang dapat memanfaatkannya dengan baik, ada juga yang salah kaprah, untuk itulah perlunya keterlibatan orangtua dalam pendidikan anak. Hal itu dikarenakan pendidikan itu tidak hanya pendidikan formal saja, tetapi juga pendidikan non-formal yang lebih menyangkut karakter dan kepribadian anak. Pendidikan non-formal harus menjadi penyeimbang supaya anak tidak mudah bosan. Selain itu dengan tak melulunya membahas pendidikan formal akan memudahkan anak menemukan bakat dan minat kemudian dikembangkan dan dapat menjadi suatu prestasi sendiri.
Sistem pendidikan formal saat ini bisa jadi membosankan bagi anak, sehingga mereka lebih tertarik belajar hal-hal lain yang tentunya lebih menarik melalui youtube, dll. Adanya orangtua yang paham dan up to date, maka orangtua akan dengan mudah mengawasi anaknya antara lain dalam hal bertanggungjawab dan disiplin terhadap dirinya sendiri. Orang tua harus peduli dengan anaknya. Pengertian peduli disini adalah mengetahui apa yang dikerjakan anaknya di era kekinian tentunya. Orang tua harus meninggalkan metode lamanya (era lama) atau bahkan meninggalkan obsesi/ keinginan-keinginan orangtua yang belum kesampaian dan di wajibkan untuk anaknya. Selain terkesan egois, kita perlu tahu bahwa jaman sudah berubah, hendaknya orangtua dapat menyesuaikan diri.

Berikut saya rangkum hal-hal yang dapat mempengaruhi peran orangtua dalam pelibatan pendidikan anak di era kekinian :
1.  Komunikasi
Komunikasi itu penting, komunikasi antara anak dengan orangtua dan sebaliknya. Adanya komunikasi yang baik diantara keduanya menjadikan timbulnya keterbukaan dan kenyamanan sehingga segala hal yang dilakukan anak dapat mudah diawasi, dipelajari dan di evaluasi.
sumber : vectorstock.com


2.  Kenyamanan
Orangtua sebisa mungkin harus mengerti bagaimana anaknya dan setidaknya bisa membuat dia senyaman mungkin dengan orangtua, sehingga hubungan yang baik akan tercipta sehingga memudahkan dalam mengikuti era kekinian.

3.  Keterbukaan
Keterbukaan orangtua terhadap informasi-informasi dan perkembangan terkini. Keterbukaan anak kepada orangtua dalam hal apapun.
sumber : vectorstock.com


4.  Keluwesan
Orangtua hendaknya tidak boleh terlalu kaku, mereka mau tidak mau harus mengikuti perkembangan, baik dalam hal teknologi, pendidikan, dalam bidang perindustrian, pun termasuk dalam hal kuliner, musik atau hingga trend gaya sekalipun. Orangtua tidak wajib untuk menyukainya tetapi setidaknya wajib mengetahuinya.

5.  Supporter Setia
Dukung apa yang dilakukan anak selama hal itu positif. Beri pengertian kepada anak apabila ada hal-hal yang dapat berpengaruh negative. Seorang anak juga perlu berproses, untuk bisa menentukan mana yang baik untuk dia atau yang kurang baik untuk dia. Akan tetapi kadang orangtua sering mengambil jalan pintas dengan “melarang” tanpa memberi pengertian kepada anak. Ibaratnya, anak adalah seorang tokoh pemain utama dan orangtua adalah sang supporter setia.


sumber : vectorstock.com


Selain itu, hal yang tak kalah penting adalah awasi pergaulan anak. Semua orangtua pasti mengalami kekawatiran pada anaknya. Semua orangtua pasti menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Orangtua hanya perlu mengawasi tanpa ikut campur, biarkan anak sendiri yang membuat keputusan, jangan mendikte anak. Apabila orangtua tidak mau anaknya terjerumus dalam hal-hal negatif, orangtua harus berada selangkah di depan anak. Orangtua harus mengetahui informasi-informasi terkini atau perkembangan-perkembangan terkini sebelum seorang anak mulai merambah atau mencoba hal-hal baru. Orangtua harus tahu dan mengenal lingkungan teman-teman anaknya. Selain itu memang tidak bisa dipungkiri jika orangtua sangat disarankan untuk sesekali ikut bermain dengan mereka. Dengan bermain dan ikut dengan mereka itu merupakan salah satu cara mengetahui dan mengenal dunia yang terjadi masa kini pada anaknya. Perlu diingat bahwa orangtua boleh mengawasi anaknya tetapi orangtua tidak boleh menghakimi anak. Disamping itu  perlu digarisbawahi juga, apa yang menurut orangtua baik untuk anaknya belum tentu cocok dengan anaknya. Orangtua hanya bertugas sebagai pembimbing dan pendukung. Sangat besar bukan tanggungjawabnya?
Banyak yang bicara menjadi orangtua itu susah-susah gampang apalagi dalam hal dunia pendidikan karena itu akan menyangkut masa depan anak. Hal yang perlu ditekankan adalah bahwa generasi anak pada saat ini berbeda dengan generasi orangtuanya dulu. Jadi apa yang dilakukan oleh orangtuanya dulu kurang tepat apabila diterapkan pada saat ini, jaman yang disebut era kekinian ini.
Kata orang teori itu gampang, lalu bagaimana dengan praktiknya? Praktiknya memang kita harus memulai untuk mencoba, mencoba untuk meninggalkan era lama, kita buang kebiasaan-kebiasaan lama, kita singkirkan ego kita, kita mulai mencoba untuk beradaptasi dengan era baru, menanamkan hal-hal baru dan mempelajari yang disebut era kekinian ini. Dengan melakukan hal itu maka akan tercipta keselarasan antara orangtua dan anak, keselarasan dalam tumbuh kembang emosional, pola pikir, dan sikap yang nantinya akan membentuk karakter anak. Karakter yang mampu dan berani bersaing untuk terus kreatif untuk masa yang akan datang. Secara tidak langsung anak-anak dengan karakter seperti itulah yang menjadi harapan majunya sebuah bangsa.
Anak yang maju berasal dari keluarga yang maju. Anak yang kreatif berasal dari keluarga yang positif.  Mari kita dukung dan kita upayakan yang terbaik bagi anak, generasi kita.
sumber : vectorstock.com

#sahabatkeluarga

No comments

Powered by Blogger.